What’s
Up Guys! Selamat datang kembali di Pro-Wrestling OUTSIDER! dan sebagai pertemuan
Kali ini, saya akan kembali memposting sebuah Artikel tentang WWE Superstars
Profile atau Biodata dari Pegulat-pegulat WWE favorit kalian.
WWE Superstar
yang akan saya bahas di pertemuan kali ini Adalah pegulat yang menyebut dirinya
sebagai “The Guy”di WWE, siapa lagi kalau bukan ROMAN REIGNS. Saya memilihnya di
pertemuan kita kali ini karena menurut saya kurang adil aja rasanya kalau saya
tidak membahas Roman Reigns juga. Pasalnya jauh sebelumnya saya telah membahas
2 rekannya di The Shield dulu yakni Seth Rollins dan Dean Ambrose.
Ya, gara-gara
itulah saya akhirnya memutuskan untuk memilihnya di pertemuan kali ini. So, tanpa
menunggu lebih lama lagi, Let’s Spear it!!!
Leati Joseph Anoa’i atau yang lebih dikenal sebagai Roman
Reigns ini merupakan seorang Pegulat Professional dan juga Mantan Pemain
Football (Bukan Sepak Bola) berkebangsaan Amerika Serikat. Pria berdarah
Samoa-Italia ini lahir pada 25 Mei 1985 di Kota Pensacola, Florida.
Joe
(Panggilan sehari-seharinya) terlahir dari keluarga yang memiliki tradisi kuat
dalam melahirkan Pegulat -pegulat Professional hebat dan kebanyakan dari mereka pernah
bergulat untuk WWF ataupun WWE. Keluarga besarnya tersebut dikenal sebagai
Anoa’i Family. Ayahnya Sika Anoa’i merupakan seorang pegulat di WWE pada tahun
80’an, saat itu Ayahnya lebih dikenal sebagai Pegulat Tag Team bersama pamannya
Afa Anoa’i. Keduanya kemudian dikenal sebagai The Wild Samoan, Dimana keduanya
telah memenangkan banyak sekali gelar juara Tag Team di berbagai Promosi Gulat yang
ada di dunia dan salah satunya di WWF. Selain Ayah, Kakaknya juga merupakan
seorang Pegulat Pro. Kakaknya dulu pernah bergulat untuk WWE pada awal sampai
pertengahan tahun 2000’an dengan menggunakan nama Ring Rosey (3 Minute Warning
dan S.H.I.T).
Selanjutnya dia juga memiliki beberapa Sepupu yang juga merupakan
seorang Pegulat Pro, diantara dari mereka adalah The Rock (Tidak memiliki
hubungan darah), Yokozuna (Pegulat keturunan Samoa pertama yang berhasil menjadi WWE Champion), Umaga (Sudah Almarhum), Rikishi (Pasti kenal dong), Jimmy Uso dan Jey Uso (Anak kembar Rikishi).
Selain Ayah, Kakak dan juga Sepupu, Kakeknya (Tidak memiliki hubungan darah dengan
kakek kandungnya Amituana’i Anoa’i) dulu juga merupakan seorang pegulat pro di
tahun 60-70’an. Selain menjadi Pegulat, Kakeknya yang bernama Peter Maivia itu juga
memiliki Gelar High Chief di negeri leluhurnya Samoa. Karena jabatannya yang
tinggi itulah Kakeknya memiliki tattoo di bagian Pinggang sampai Paha. Kakeknya
itu di tattoo dalam tradisi Samoa yaitu di tattoo menggunakan alat tattoo
tradisional suku Samoa yang tentu saja prosesnya jauh lebih lama dan juga menyakitkan
jika dibandingkan dengan menggunakan alat tattoo modern yang menggunakan mesin.
Meskipun terlahir dari keluarga pegulat, bukan berarti Joe secara otomatis
mengikuti jejak Ayah, Kakak dan Sepupunya menjadi seorang Pegulat Pro. Pasalnya
sama seperti sepupunya The Rock, Joe pada awalnya lebih tertarik untuk menjadi
seorang Pemain NFL atau American Football ketimbang menjadi Pegulat. Joe
memulai karirnya sebagai Pemain Football sejak dia masih duduk di bangku SMA.
Bisa dibilang karir Football-nya sewaktu di SMA terbilang cukup cemerlang itu
terbukti dulu dia pernah mendapatkan penghargaan sebagai “Defensive Player of
the Year” oleh salah satu Koran ternama di Kota kelahirannya. Karirnya
cemerlangnya kemudian berlanjut hingga ke bangku Kuliah.
Namun sayang karir
cemerlangnya saat masih menjadi pelajar dulu tidak berlanjut ketika dia sudah
menjadi pemain Pro di National Football League (NFL). Pasalnya selama menjadi
pemain Pro, dia tidak pernah di mainkan satu pertandingan pun oleh Klub-klub
yang pernah dia bela (Minnesota Vikings dan Jacksonville Jaguars). Penyebab
dari kenapa dia tidak pernah bermain di NFL adalah karena saat itu dia selalu di lepas
oleh Klub yang di belanya beberapa saat ketika musim reguler NFL hendak dimulai
(Poor Roman).
Akibat dari itulah dia merasa frustasi dan memutuskan untuk
hijrah ke Kanada. Disana dia kemudian bergabung dengan salah satu Klub Canadian
Football (American Football versi Kanada) yang bernama Edmonton Eskimos. Tidak
seperti di Amerika sebelumnya, sewaktu di Kanada nasibnya sedikit berbeda,
pasalnya selama di Kanada dia bermain selama 1 Musim di CFL bersama Klubnya
tersebut. Meskipun begitu performanya ternyata tidak begitu membuat pelatihnya
terkesan, sehingga pada akhirnya klub tersebut tidak memperpanjang kontraknya.
Dan tidak lama setelah itu, Joe kemudian memutuskan untuk pensiun dini dari dunia
yang tidak membesarkan namanya tersebut (LOL!).
Sama seperti The Rock yang juga
Gagal menjadi pemain Football sebelum menjadi Pegulat, Beberapa tahun kemudian
Joe akhirnya tertarik untuk mengikuti jejak sang Ayah untuk menjadi seorang
Pegulat Pro. Joe lantas bergabung bersama WWE pada tahun 2010 silam. Berhubung
saat itu Joe masih belum memiliki pengalaman bergulat sebelumnya, meskipun dia
terlahir dari keluarga pegulat. Dia terlebih dahulu dikirim ke FCW (Sebelum
berganti nama menjadi NXT) untuk diasah skill bergulatnya yang saat itu masih Nol. Selama disana dia mendapatkan nama Ring pertamanya
(Sebelum Roman Reigns). Saat itu WWE memberinya nama Roman Leakee atau biasanya
hanya disebut Leakee saja.
Roman memulai debutnya di Ring FCW pada bulan
September, dimana dia harus menyerah dari lawannya Richie Steamboat di
pertandingan pertamanya itu. Setelah kekalahan demi kekalahan yang di
deritanya, Roman akhirnya berhasil memenangkan pertandingan pertamanya di FCW
beberapa minggu kemudian setelah dia berhasil mengalahkan Fahd Rakman (Siapa sih?).
Tidak lama setelah itu, dia kemudian lebih banyak menghabiskan karirnya di FCW
menjadi seorang Pegulat Tag Team. Kesuksesannya di FCW baru dia dapatkan di
tahun 2012, pasalnya di tahun tersebut dia berhasil memenangkan sabuk FCW
Florida Tag Team Championships bersama rekan Tag Team-nya saat itu yang bernama
Mike Dalton atau yang sekarang dikenal sebagai Tyler Breeze (Dimana sih Loe?). Tapi tidak
lama sejak memenangkan sabuk juara tersebut, Keduanya kemudian harus rela
melepas sabuk juara tersebut ke penantangnya CJ Parker dan Jason Jordan. Bisa
di bilang itu merupakan Sabuk juara pertamanya selama berkarir sebagai Pegulat
Pro.
Tapi sebelum dia berhasil memenangkan sabuk juara pertamanya sebagai
Pegulat pro itu, Roman sebenarnya sempat mendapatkan kesempatan untuk menantang
sang juara FCW Florida Heavyweight Champion Leo Kruger (Adam Rose), namun saat
itu dia gagal untuk mengalahkan sang juara bertahan. Dia berhasil mendapatkan
kesempatan untuk menantang Leo Kruger setelah seminggu sebelumnya dia berhasil
mengalahkan Dean Ambrose dan juga Seth Rollins dalam Triple Threat Match. Bisa
di bilang itu merupakan pertarungan pertama yang mempertemukan ketiganya diatas
ring WWE, sebelum beberapa bulan kemudian ketiganya akan digabung menjadi The
Shield.
Setelah FCW berubah menjadi NXT, WWE kemudian mengganti nama belakang
Roman yang sebelumnya bernama Leakee menjadi Reigns. Sehingga nama ringnya saat
itu berubah menjadi Roman Reigns, nama yang kemudian kita kenal hingga detik ini.
Pertandingan pertamanya sebagai Roman Reigns adalah menghadapi CJ Parker, dimana
Roman berhasil mengalahkan sang Jobber tersebut.
Sebulan kemudian tepatnya pada
bulan November di PPV Survivor Series, Roman menjalani Debutnya di Main Roster
bersamaan dengan Seth Rollins dan juga Dean Ambrose yang saat itu telah
menjadi rekan satu Group-nya. Saat itu ketiganya datang secara tak terduga ke
Arena dan langsung menyerang Ryback dengan menggunakan Finisher mereka Triple
Powerbomb. Namun saat itu ketiganya masih belum dikenal sebagai The Shield,
sebelum pada akhirnya seminggu kemudian di acara Monday Night RAW ketiganya
mendeklarasikan diri mereka sebagai The Shield. Di malam itu juga mereka
mengatakan bahwa mereka tidak bekerja untuk siapa-siapa, mereka hanya datang
untuk melawan ketidak adilan saja.
Meskipun telah menjalani Debutnya di Main
Roster, Roman juga masih sempat kembali ke NXT untuk melangsungkan pertandingan
terakhirnya disana. Pertandingan terakhir Roman Reigns di NXT berlangsung pada
bulan Desember, saat itu dia berhasil mengalahkan Gavin Reids (Siapa lagi sih?)
di pertandingan terakhirnya di NXT. Setelah pertandingan itu dia kemudian dapat
kembali fokus ke Main Roster bersama dua rekannya di The Shield.
Selama menjadi
anggota The Shield inilah nama Roman Reigns semakin dikenal luas oleh WWE
Universe. Banyak orang mengatakan saat itu Roman merupakan Ototnya dari The
Shield, sedangkan Seth dan juga Dean disebut sebagai Arsitek dan Mulut dari The
Shield. Selama ketiganya masih bersama, bisa dibilang The Shield menjadi salah
satu Group terhebat dan terpopuler dalam sejarah WWE. Dan ketika mereka masih
bersama, mereka dikenal sebagai Team yang sulit sekali di kalahkan oleh
Team-team lainnya, bahkan The Shield dulu sempat berbulan-bulan lamanya menjadi
Team yang tak pernah merasakan kekalahan di ring WWE. Selain itu The Shield juga
dikenal karena sering sekali menghasilkan pertandingan-pertandingan berkualitas
tinggi, sebut saja pertarungan mereka melawan Team Hell No! (Kane dan Daniel
Bryan),The Wyatt Family (Bray Wyatt, Luke Harper dan Erick Rowan) dan juga
Evolution (Triple H, Randy Orton dan Batista).
Sedangkan untuk prestasi yang di
raih oleh ketiganya juga tidak main-main. Pasalnya ketika mereka masih bersama,
Ketiga anggota dari The Shield ini pernah mengenakan sabuk juara berbeda di
pinggang mereka dalam waktu yang bersamaan. Saat itu Dean Ambrose berhasil menjadi
U.S Champion setelah dia berhasil mengalahkan Kofi Kingston. Dean kemudian sukses mempertahankan sabuk juara tersebut selama 351 Hari. sedangkan di waktu
yang bersamaan Seth Rollins dan Roman Reigns juga berhasil memenangkan sabuk WWE Tag
Team Championships.
Setelah hampir lebih 2 tahun lamanya mereka bersama,
akhirnya pada bulan Juni 2014 tepatnya di acara Monday Night RAW, Kebersamaan
mereka sebagai The Shield menemui babak akhir. Setelah, seperti yang sudah
kalian ketahui sendiri bahwa Seth Rollins Sang Arsitek mengkhianati
saudara-saudaranya dengan cara menyerang keduanya dari belakang dengan
menggunakan kursi baja secara membabi buta dan tidak lama setelah itu Seth
kemudian memutuskan untuk membelot ke kubu Rivalnya di Team Authority pimpinan
dari Triple H. Pasca The Shield mengalami perpecahan, Roman, Seth dan juga Dean kemudian
memilih jalannya sendiri-sendiri sebagai Pegulat Tunggal.
Bisa di bilang Dari saat itulah
Popularitas Roman Reigns terus mengalami penurunan yang pada akhirnya
menjadikannya sebagai Musuh No.1 dari WWE Universe (terkecuali anak-anak dan
Cewek-cewek) hingga saat ini. Alasan dari Fans sedikit demi sedikit mulai
membencinya karena pada waktu itu mereka tahu bahwa WWE (Vince McMahon) telah
memilihnya sebagai Anak Emas baru mereka untuk menggantikan John Cena yang sudah di makan usia. Selain itu, penyebab lainnya kenapa
dia sampai di tolak mentah-mentah oleh WWE Universe adalah karena Performanya
di atas ring yang saat itu masih terbilang payah (Boring), sangat jauh sekali
dibandingkan dengan skill dan performa dari dua mantan rekannya di The Shield
dulu.
Saat itu Banyak orang juga mengatakan bahwa Alasan dari WWE memilih Roman Reigns sebagai The
Next John Cena adalah karena Roman memiliki Wajah yang Good Looking alias ganteng,
badannya yang berisi alias berotot dan alasan yang terakhir adalah karena dia
memiliki hubungan keluarga dengan The Rock. Mungkin saja saat itu Vince membayangkan kalau Roman
Reigns bakalan menjadi alat penghasil uang seperti yang pernah di lakukan oleh
The Rock dulu. Namun ternyata pada kenyataannya, sejauh ini rencana dari Vince
tersebut tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Pasalnya Mayoritas dari WWE
Universe dengan keras menolak kehadiran dari Roman Reigns di WWE hingga detik
ini (Meskipun tidak separah dulu).
Ok, kembali ke topik. Tidak lama pasca The
Shield pecah, Roman sempat mendapatkan kesempatan untuk memperebutkan sabuk WWE
World Heavyweight Championship di PPV Money in the Bank, namun saat itu dia
gagal untuk memenangkan sabuk juara dunia tersebut. Dan sebulan kemudian
tepatnya di PPV BattleGround, Roman sekali lagi berhasil mendapatkan kesempatan
untuk memenangkan sabuk juara dunia pertamanya tersebut, namun sayang sekali
lagi dia harus gagal untuk merebut sabuk tersebut. Setelah dia beberapa kali
gagal untuk memenangkan sabuk juara tersebut, Roman kemudian sempat menjauh
dari perburuan sabuk tersebut dan dia lantas memulai Feud dengan Randy Orton.
Rivalitas antara keduanya dinyatakan berakhir di PPV SummerSlam, setelah di
Event itu Roman Reigns berhasil menaklukkan Randy Orton.
Setelah Randy,
selanjutnya yang menjadi Rivalnya adalah mantan rekannya di The Shield dulu
yaitu Seth Rollins. Rivalitas keduanya bermula dari aksi Seth yang membuat Dean Ambrose cedera ketika mereka menjadi Rival
beberapa waktu sebelumnya. Mengetahui hal tersebut, Roman kemudian merasa tidak terima melihat sahabatnya itu terluka dan dengan membawa misi balas dendam Roman kemudian
menantang Seth Rollins di PPV Night of Champions. Tapi seminggu sebelum Event
itu di mulai, Roman sempat berhasil mengalahkan Seth Rollins di acara Monday
Night RAW. Namun sayang tidak lama setelah itu, Roman di diagnosa mengalami
Hernia yang tentu saja mengharuskannya masuk meja operasi dan beristirahat
lumayan cukup lama. Atas kejadian tersebut Roman tidak dapat melangsungkan
pertandingannya dengan Seth di PPV Night of Champions yang pada waktu di jadwalkan
akan berlangsung pada hari Minggu. Akibatnya Seth Rollins-lah yang kemudian dinyatakan
sebagai pemenang dalam pertandingan itu, Seth memenangkan pertandingan tersebut
(Via Forfeit) tanpa harus bersusah payah untuk mengalahkan Roman Reigns.
Setelah
hampir 3 bulan lamanya dia absen dari layar kaca, akhirnya pada bulan Desember,
Wajah Roman Reigns kembali muncul di layar kaca. Tapi saat itu dia kembali
bukan langsung untuk bergulat melainkan saat itu dia hanya datang untuk menerima
penghargaan sebagai “Superstar of the Year” di acara penghargaan milik WWE yang
bernama Slammy Award 2014. Beberapa hari kemudian tepatnya di PPV TLC, Wajah
Roman kembali muncul di layar kaca dan kali ini dia hanya datang ke ring untuk menyelamatkan
John Cena yang saat itu sedang dikeroyok oleh Big Show dan juga Seth Rollins.
Berkat bantuan dari Roman itulah, Joh Cena akhirnya berhasil memenangi
pertandingannya melawan Seth Rollins di malam itu. Semenjak saat itu Roman
memulai Rivalitasnya dengan Big Show. Dimana selama mereka menjadi Rival, Roman
selalu berhasil mengungguli Big Show. Roman Reigns lantas melewati tahun 2014
tanpa pernah memenangkan satu sabuk juara apapun.
Peruntungan Roman kemudian
berubah total di tahun berikutnya, pasalnya di bulan Januari tepatnya di PPV
Royal Rumble, Dia berhasil keluar sebagai pemenang dalam 30-Man Battle Royal.
Saat itu dia keluar dari urutan ke-19. Roman berhasil keluar sebagai pemenang
setelah dia berhasil mengeleminasi Rusev yang saat itu menjadi orang terakhir
bersama dirinya diatas ring. Tapi sebelum dia mengeleminasi Rusev, Roman
sebelumnya telah berhasil mengeleminasi beberapa lawannya seperti Goldust,
Stardust (Cody Rhodes), Titus O’Neil (Dibantu oleh Dean Ambrose), Kane dan Big
Show.
Bagi kalian yang belum tahu, di PPV inilah Kebencian WWE Universe
(Terutama Orang Dewasa) terhadap Roman semakin menjadi-jadi. Itu bisa dilihat dari
Reaksi dan juga Respon Negatif dari Penonton ketika Musiknya terdengar. Saat
itu penonton tanpa henti menyoraki (Booo) Roman Reigns dari awal sampai akhir pertandingan tersebut. Bahkan seorang The Rock
yang saat itu datang di akhir-akhir pertandingan untuk membantunya dan juga
merayakan kemenangan bersama dirinya tidak mampu meluluhkan hati penonton yang
saat itu tetap saja mencemoohnya tanpa henti. Soalnya saat itu mayoritas penonton lebih
banyak yang menjagokan Daniel Bryan dan juga Dean Ambrose untuk memenangkan
pertandingan tersebut, itu bisa di lihat dari reaksi penonton yang langsung
menyanyikan (Yel-yel) “Bullshit!” ketika dua pegulat jagoan mereka itu
tereleminasi. Semenjak saat itu Roman Reigns menjadi Pegulat paling di benci di
WWE atau bahkan di seluruh Dunia, Meskipun sebenarnya dia bukanlah Pegulat
yang memerankan peran Pegulat Jahat atau Heel. Beberapa saat setelah kemenangannya tersebut Hashtag
#CancelWWENetwork menjadi Trending Topic di Twitter, Hal tersebut menunjukan betapa
kecewanya Jutaan WWE Universe terhadap WWE dan juga Roman Reigns pada waktu
itu.
Sedangkan atas kemenangannya di pertandingan itu, dia berhasil menjadi No.1
Contender yang berarti membuatnya berhak untuk menantang WWE World Heavyweight Champion
saat itu Brock Lesnar di WrestleMania 31 pada bulan April. Tapi Sebelum Roman
menghadapi Brock di WrestleMania, dia terlebih dahulu harus meladeni
tantangan dari Pegulat favorit Fans Daniel Bryan. Saat itu Daniel Bryan
menantangnya untuk memperebutkan posisi sebagai No.1 Contender yang saat itu di pegang oleh Roman. Keduanya
kemudian bertarung di PPV Fastlane, dimana secara tidak mengejutkan Roman
Reigns berhasil mempertahankan posisinya sebagai Penantang utama dari Brock.
Kemenangannya atas Daniel Bryan tersebut membuatnya semakin di Benci oleh Fans.
Saat itu Fans masih tetap saja membencinya meskipun sebenarnya di akhir
pertandingan D-Bry (Panggilan dari Daniel Bryan) Salut dengan performa Roman di
Pertandingan itu. Pertarungannya melawan D-Bry di PPV itu sendiri mendapatkan
tanggapan yang Positif dari Kritikus, saat itu banyak orang mengatakan bahwa
pertandingannya melawan D-Bry itu merupakan pertandingan terbaik Roman Reigns
selama menjadi Pegulat Tunggal di WWE. Setelah Rivalitas singkatnya dengan
D-Bry selesai, Roman kemudian bisa kembali fokus dengan lawannya di
WrestleMania nanti yakni Brock Lesnar.
Setelah berminggu-minggu lamanya Roman perang
kata-kata baik itu dengan Paul Heyman ataupun Brock sendiri, akhirnya
pertandingannya yang tidak di tunggu-tunggu itu pun tiba. Di Event terbesar WWE
itu Keduanya di jadwalkan bertarung sebagai Main Event atau Partai Utama. Pertandingan
itu sendiri awalnya lebih banyak di dominasi oleh Brock Lesnar, bahkan beberapa
detik setelah pertandingan ini di mulai Brock sudah berhasil mendaratkan
Finisher-nya F-5 ke Roman Reigns. Dari saat itulah Suplex demi Suplex (Kebanyakan
German Suplex) Roman harus terima dan di Pertandingan inilah Catchphrase “Suplex
City” itu terlahir. Di dalam pertandingan ini Total 10 Suplexes dan 4 F-5 yang
di lancarkan oleh Brock, namun tidak satupun dari Moves itu berhasil untuk
mengalahkan Roman Reigns. Bahkan menjelang akhir pertandingan Roman berhasil
membalikan keadaan yang membuatnya hampir saja berhasil memenangkan pertandingan
tersebut. Roman berhasil mengembalikan keadaan setelah Roman berhasil membuat
Brock berdarah beberapa saat sebelumnya. Ketika Brock sedang linglung itulah
Roman mencuri kesempatan dengan cara terus menerus menghantam Brock dengan
Finisher-nya. Total 3 Superman Punch dan 2 Spear untuk menjatuhkan Brock. Tapi
Moves tersebut masih belum cukup untuk mengalahkannya.
Tidak lama setelah itu Roman sebenarnya
berniat kembali untuk menghantam Brock dengan Superman Punch tapi ternyata Brock
masih mampu untuk menghalaunya dan malahan dia yang berhasil menghantam Roman dengan
menggunakan Finisher-nya F-5. Dan beberapa detik kemudian, Musik Seth Rollins
berbunyi yang kemudian langsung di sambut meriah oleh penonton. Saat itu Seth
berlari dengan kecepatan tinggi menuju atas ring sambil membawa Koper Money in
the Bank miliknya, setelah dia berada di atas ring dia langsung menukarkan kopernya
tersebut. Dan seperti yang sudah kalian tahu sendiri, Hasil akhir dari
pertandingan itu di menangkan oleh Seth Rollins. Atas kemenangan Seth tersebut,
tentu saja membuat WWE Universe dapat bernafas lega, pasalnya pegulat yang
mereka benci di pertandingan itu yaitu Roman Reigns gagal untuk memenangkan
sabuk WWE World Heavyweight Championship tersebut.
Beberapa minggu setelah dia
Gagal untuk memenangkan sabuk juara dunia tersebut, Roman kemudian sempat
kembali menjalani Feud dengan Big Show. Rivalitas mereka dinyatakan berakhir
setelah di PPV Extreme Rules, Roman Reigns berhasil mengalahkan Big Show dalam
Last Man Standing Match. Sebulan kemudian Roman Reigns lagi-lagi mendapatkan kesempatan
untuk memenangkan sabuk WWE WHC yang saat itu masih di pegang oleh Seth Rollins
di PPV Payback. Tapi sayang untuk kesekian kalinya dia gagal untuk memenangkan
sabuk juara dunia tersebut.
Sebulan kemudian dia ikut serta dalam pertandingan
Money in the Bank Ladder Match di PPV Money in the Bank. Sebenarnya dia nyaris
saja berhasil menjadi Mr. Money in the Bank yang baru, pasalnya dalam
pertandingan yang diikuti juga oleh Sheamus, Randy Orton, Kane, Neville, Kofi
Kingston dan Dolph itu. Roman sebenarnya sudah berhasil memanjat
tangga tanpa ada pegulat lain yang mengganggunnya, tapi sebelum dia meraih
koper MitB yang ada di atasnya, tiba-tiba saja Bray Wyatt datang dan langsung
mendorong Tangga yang sedang dia naiki tersebut sampai jatuh. Setelah Roman
terjatuh Bray kemudian langsung menghabisi Roman dengan Finisher-nya yang
bernama Sister Abigail. Akibat dari aksi Bray tersebut Roman gagal untuk
merebut koper tersebut. Pertandingan itu sendiri akhirnya di menangkan oleh
Sheamus.
Semenjak saat itu Roman Reigns memulai Rivalitasnya dengan Bray Wyatt
dan Kroni-kroninya. Sebulan kemudian Roman menantang Bray di PPV BattleGround.
Dimana Bray Wyatt berhasil mengalahkannya setelah beberapa saat sebelum
pertandingan itu usai, salah satu anak buah Bray yang bernama Luke Harper
secara tak terduga datang ke arena dan menyerang Roman dari belakang, mengetahui
Roman sedang linglung Bray langsung menghabisi Roman dengan Sister Abigail.
Mengetahui bahwa dirinya akan merasa kesulitan untuk menghadapi Bray dan juga anak buahnya
sendirian, Roman kemudian mengajak mantan rekannya di The Shield dulu yakni
Dean Ambrose untuk menjadi rekan Tag Teamnya. Roman kemudian menantang Bray
Wyatt dan anak buahnya untuk bertarung di PPV SummerSlam. Setelah Bray setuju,
Mereka kemudian bertarung di Event terbesar kedua WWE tersebut. Pertandingan
Tag Team tersebut akhirnya di menangkan oleh Roman Reigns dan juga Dean
Ambrose. Kemenangan mereka tersebut bukan berarti membuat Rivalitas mereka
dengan Wyatt Family berakhir begitu saja, pasalnya keesokan malamnya tepatnya
di acara Monday Night RAW, Bray Wyatt memperkenalkan anggota baru dari
keluarganya. Anggota barunya itu adalah Braun Strowman yang saat ini lebih
dikenal sebagai pembasmi Jobber di RAW. Tidak lama setelah itu, Braun Strowman
menyerang Roman dan juga Dean. Akibat dari itulah Rivalitas antara Roman/Dean
dengan Wyatt Family kembali memanas.
Mereka kemudian melangsungkan pertandingan
mereka di Bulan September tepatnya di PPV Night of Champions. Di pertandingan
itu, Roman dan juga Dean di bantu oleh “Y2J” Chris Jericho yang saat itu
menjadi Mystery Partner mereka untuk menghadapi ketiga anggota Wyatt Family.
Meskipun mendapatkan bantuan dari Chris Jericho, tapi ternyata The Wyatt Family
masih terlalu kuat bagi Roman dan juga Dean. Sialnya, penyebab utama dari
kekalahan mereka tersebut di sebabkan oleh kecerobohan dari Y2J yang mencoba
melawan sendiri Braun Strowman yang memiliki tubuh yang jauh lebih besar
darinya, akibat dari itulah Y2J dengan mudah di taklukkan oleh Braun.
Rivalitas
panjang antara Roman Reigns dengan Bray Wyatt dan Wyatt Family di nyatakan
berakhir pada bulan Oktober di PPV Hell in a Cell. Tidak seperti di 2 pertemuan
sebelumnya (Pertandingan Tag Team), di Event ini Roman menantang satu lawan
satu sang sang pemimpin dari Wyatt Family sendiri yakni Bray Wyatt dalam Hell
in a Cell Match. Kalau boleh jujur, ini merupakan pertandingan Roman Reigns
favorit saya. Pasalnya di pertandingan ini keduanya saling menghancurkan satu
sama lainnya di dalam Sel menggunakan berbagai benda yang mereka dapatkan dari bawah
ring seperti Meja, Tongkat/Pedang Kendo dan juga Kursi. Pokoknya
pertandingan ini berlangsung sangat Hardcore (Minus Darah) dan saya sangat menyarankan
kepada kalian untuk menyaksikan sendiri pertandingan ini. Pertandingan menghibur ini
sendiri akhirnya di menangkan oleh Roman Reigns, setelah Roman berhasil
menghabisi perlawanan dari Bray dengan menggunakan Spear.
Setelah Rivalitas panjangnya
dengan Bray Wyatt berakhir, Roman kemudian kembali ikut dalam perburuan sabuk
WWE World Heavyweight Championship yang saat itu masih di pegang oleh Seth
Rollins. Dan kesempatannya untuk merebut sabuk juara dunia pertamanya itu terbuka
lebar, setelah pada bulan November, sang juara bertahan Seth Rollins mengalami
cedera yang cukup parah sehingga membuatnya harus melepas sabuknya tersebut.
Karena saat itu sabuk tertinggi di WWE itu tidak ada pemiliknya alias Lowong, WWE
kemudian mengadakan sebuah Turnamen untuk memperebutkan sabuk lowong tersebut. Beberapa
pegulat yang ikut serta dalam turnamen itu adalah Roman Reigns, Dean Ambrose,
Kevin Owens, Cesaro, Sheamus, Alberto Del Rio, Kalisto, Neville, Dolph Ziggler,
The Miz, Ryback, Stardust, Tyler Breeze, Wade Barrett dan Titus O’Neil.
Di
putaran pertama, Roman sukses mengalahkan Big Show. Kemudian di babak Perempat
Final dia berhasil menghentikan perlawanan dari Cesaro. Dan di partai Semi
Final, Roman berhasil mengalahkan Alberto Del Rio untuk memastikan dirinya
melaju ke babak Final. Dan di Partai Final, Roman akan menghadapi mantan rekannya
di The Shield Dean Ambrose. Dean berhasil melaju ke babak Final setelah sebelumnya dia
berhasil mengalahkan Tyler Breeze di Putaran pertama, Dolph Ziggler di Perempat
Final dan Kevin Owens di partai Semi Final. Saat itu partai Semi Final dan juga
Final berlangsung pada bulan November tepatnya di PPV Survivor Series.
Dan di
malam itulah Roman akhirnya berhasil memenangkan sabuk WWE World Heavyweight Championship pertamanya. Sama seperti sebelumnya-sebelumnya, pada waktu itu reaksi dari Penonton
terhadap Roman sangatlah Negatif. Tapi kebahagian Roman Reigns di malam itu tidak
berlangsung lama, pasalnya 5 menit kemudian Sheamus secara tak terduga datang
dan langsung menyerang Roman dengan Finisher-nya yang bernama Brogue Kick.
Melihat Roman yang saat itu sudah tak berdaya, Sheamus yang saat itu merupakan
Mr. Money in the Bank yang baru tanpa membuang-buang waktu langsung menukarkan
kopernya tersebut. Total 2 Brogue Kick yang di butuhkan oleh Sheamus untuk
merebut sabuk juara tersebut dari tangan Roman. Setelah berhasil memenangkan
sabuk tersebut, Sheamus kemudian merayakan kemenangannya tersebut bersama
Triple H. Bagi kalian yang belum tahu, Triple H saat datang ke Arena beberapa
saat sebelum Sheamus datang untuk menukarkan kopernya tersebut. Saat itu Triple
H sebenarnya datang keatas ring dengan maksud untuk memberikan Roman ucapan
selamat, namun sayang niat baiknya malah dibalas oleh Roman dengan Spear.
Merasa
tidak terima karena pesta kemenangannya telah di rusak oleh Sheamus dalam waktu
5 menit saja, di Malam berikutnya (RAW) Roman kemudian menyatakan perang dengan
Sheamus. Keduanya kemudian bertarung pada bulan Desember di PPV TLC. Dimana dalam Event itu
Sheamus berhasil mempertahankan sabuk juaranya tersebut, itupun sedikit bantuan
dari Alberto Del Rio dan juga Rusev yang saat itu menjadi rekannya di Group League
of Nation. Setelah Sheamus berhasil mempertahankan sabuk juaranya itu, dia
kemudian merayakan keberhasilannya bersama 2 rekannya itu. Tapi beberapa saat kemudian
Roman kembali keatas Ring dan saat itu dia langsung menyerang Rusev dan juga
Del Rio yang saat itu sedang mengarak Sheamus di Pundak mereka dengan menggunakan
Spear. Alhasil ketiganya tumbang diatas ring.
Aksi Roman masih belum sampai disitu
saja, pasalnya beberapa saat kemudian Roman kembali menyerang ketiganya dan
kali ini dia menyerang ketiganya (terutama Sheamus) dengan menggunakan Kursi
secara membabi buta. Mengetahui Roman tidak dapat mengontrol emosinya, beberapa saat kemudian
Triple H dan juga Stephanie McMahon datang ke Arena untuk menghentikan aksinya.
Bukannya memperbaik keadaan, Kehadiran Triple H malahan semakin membuat Roman
tampil beringas. Yang pada akhirnya Triple H juga harus merasakan sendiri keganasan
dari Roman. Setelah dia sudah merasa puas untuk menghajar Triple H, Roman
kemudian meninggalkan Arena dan secara mengejutkan Penonton saat itu memberinya
Standing Ovation dan juga menyanyikan yel-yel “Thank You Roman!” untuk dirinya,
Kejadian Itu merupakan kejadian yang sangat langka, karena seperti yang sudah
kalian ketahui sendiri bahwa sebelum-sebelumnya Reaksi penonton terhadap Roman
selalu Negatif.
Setelah akhirnya dia sukses mencuri hati banyak penonton di
malam sebelumnya, keesokan malamnya di Monday Night RAW, Roman kembali
melanjutkan tren Positifnya dan di malam itu dia berhasil memenangi sabuk WWE
World Heavyweight Championship untuk yang kedua kalinya dalam karirnya di WWE.
Dia berhasil menjadi juara uang baru setelah dia berhasil mengalahkan Sheamus.
Roman Reigns kemudian menjadi WWE World Heavyweight Champion hingga tahun 2015
berakhir. Atas keberhasilannya itulah, Saya menempatkan namanya di urutan ke-2
dalam List “Best WWE Superstars of 2015”.
Di tahun berikutnya alias di tahun
ini, Roman Reigns mendapatkan ujian yang sangat berat di awal tahun. Pasalnya di
PPV Royal Rumble pada bulan Januari yang lalu, Roman Reigns harus mempertahankan
sabuk juaranya tersebut dalam 30-man Battle Royal Match dan parahnya lagi dia
harus memulai pertandingan tersebut dari urutan #1. Ujiannya tersebut semakin di
perparah oleh reaksi penonton yang saat itu kembali membencinya seperti dulu
kala. Penyebab dari mayoritas penonton saat itu kembali membencinya adalah karena
merka tidak mau lagi melihat Roman berhasil memenangkan Royal Rumble match itu
2x secara berturut-turut. Dan Untungnya harapan dari fans di malam itu terwujud,
karena di pertandingan itu Roman Reigns gagal untuk mempertahankan sabuknya
tersebut setelah Triple H berhasil mengeleminasinya. Akibatnya dia gagal untuk
mempertahankan sabuk juaranya tersebut. Pertandingan itu sendiri akhirnya di
menangkan oleh Triple H.
Sebulan kemudian di PPV Fastlane, Roman Reigns kembali
mendapatkan kesempatan untuk merebut kembali sabuk WWE World Heavyweight
Championship yang dia harus lepas sebulan sebelumnya ke tangan Triple H. Di Event
itu Roman berhasil menjadi No.1 Contender setelah dia sukses mengalahkan DeanAmbrose dan juga Brock Lesnar dalam Triple Threat Match. Atas kemenangannya
tersebut dia berhak menjadi penantang utama dari Triple H di WrestleMania 32 pada
bulan April nanti.
Setelah berminggu-minggu Roman dan juga Triple H saling perang
urat syaraf, akhirnya pertarungan mereka di WrestleMania 32 tiba. Di Event itu
keduanya di tempatkan sebagai Main Event. Pertandingan itu sendiri menurut saya
berjalan sangat lambat dan membosankan, Pokoknya pertandingan itu benar-benar
tidak layak di tempatkan sebagai Main Event atau Partai Utama. Bahkan saat ini saya
sudah lupa seperti apa jalannya pertandingan itu. Pasalnya ketika saya
menyaksikan pertandingan itu untuk pertama kalinya pada bulan April yang lalu,
mata saya lebih banyak fokus ke layar HP ketimbang ke layar Komputer. Bahkan saat
itu saya sempat ketiduran dalam beberapa menit karena saking Boring-nya
pertandingan tersebut. Pertandingan tersebut akhirnya di menangkan oleh Roman
Reigns, sehingga membuatnya berhasil memenangkan sabuk WWE World Heavyweight
Championship untuk yang ketiga kalinya.
Tidak lama setelah itu dia kemudian memulai
Rivalitasnya dengan AJ Styles, keduanya kemudian bertarung di 2 PPV berbeda
untuk memperebutkan sabuk juara dunia tersebut. Dimana secara tidak mengejutkan Roman Reigns berhasil
mengalahkan AJ Styles di PPV Payback dan juga Extreme Rules. Menurut saya
pertarungannya dengan AJ Styles di 2 PPV tersebut sangatlah menghibur, sangat jauh menghibur jika di bandingkan dengan pertarungannya dengan Triple H di
WrestleMania sebelumnya.
Setelah Rivalitasnya dengan AJ Styles berakhir, Roman
kemudian melanjutkan Rivalitasnya dengan Seth Rollins yang saat itu baru saja
kembali dari cedera. Bagi kalian yang belum tahu Seth Rollins kembali ke layar
kaca di PPV Extreme Rules, saat itu dia datang secara tak terduga dan langsung
menyerang Roman yang saat itu baru saja memenangkan pertandingannya dengan AJ
Styles dengan menggunakan Finisher-nya Pedigree. Roman Reigns dan juga Seth
Rollins kemudian bertarung satu lawan satu di PPV Money in the Bank. Dimana
secara mengejutkan Seth berhasil mengalahkan Roman Reigns di pertandingan malam
itu. Akibat dari kekalahan tersebut, Roman harus rela melepas sabuk juaranya
tersebut ke tangan Seth Rolins. Tapi Kebahagian Seth tidak berlangsung lama,
karena beberapa saat kemudian Dean Ambrose yang saat itu baru saja menjadi Mr.
Money in the Bank yang baru datang dan menukarkan kopernya itu. Yang pada
akhirnya Dean Ambrose-lah yang berhasil berdiri tegap di akhir acara.
Seperti
peribahasa yang mengatakan “Sudah Jatuh Tertimpa Tangga”, itulah yang terjadi pada Roman Reigns pasca kehilangan
sabuk juaranya itu. Pasalnya tidak lama setelah itu Roman mendapatkan sanksi dari WWE, dia terkena sanksi
karena saat itu dia gagal dalam tes doping. Akibatnya WWE menghukumnya yaitu
berupa larangan untuk bergulat di Event-event WWE selama 30 Hari kedepan. Atas
kejadian tersebut, Roman lantas meminta maaf kepada seluruh Fans-nya lewat
Twitter. Selain itu, Sanksi yang di terima oleh Roman tersebut membuatnya harus melewatkan
acara WWE Draft yang berlangsung beberapa bulan yang lalu. Meskipun dia absen,
tapi ternyata namanya di umumkan bergabung dengan Brand RAW.
Setelah sebulan
lamanya dia absen, akhirnya Roman kembali beraksi diatas ring tepat di PPV
BattleGround. Saat itu dia melangsungkan partai ulangan melawan Seth Rollins
dan juga WWE Champion Dean Ambrose. Pertandingan yang mempertemukan Tiga mantan
anggota dari The Shield tersebut di menangkan oleh Dean Ambrose. Setelah dia
gagal untuk merebut kembali sabuk WWE Championship itu, konsentrasi Roman
kemudian tertuju kepada sabuk WWE Universal Championship yang saat itu menjadi
Gelar juara tertinggi di brand RAW. Namun sayang di beberapa pertandingan dia
gagal bersaing dengan pegulat lainnya seperti Seth Rollins dan juga Finn Balor.
Setelah gagal bersaing
untuk menjadi pegulat pertama yang memenangkan sabuk juara tersebut, Roman
kemudian memulai Rivalitasnya dengan U.S. Champion saat itu Rusev. Rivalitasnya
dengan Rusev tersebut menandakan bahwa dirinya telah turun kasta yang
sebelumnya menjadi Main Eventer kini menjadi seorang Mid-Carder. Keduanya kemudian bertarung
di PPV SummerSlam, yang berakhir No Contest. Pertandingan tersebut terpaksa di hentikan
sebelum pertandingan itu dimulai, karena pada saat itu keduanya sedang sibuk
bertarung di luar ring.
Meskipun bukan menjadi Main Eventer lagi tapi dia masih
sempat naik kasta lagi sebagai Main Eventer untuk beberapa saat, saat itu dia
pernah mendapatkan kesempatan untuk memperebutkan sabuk Universal Championship
yang saat itu sedang Lowong. Namun dia selalu gagal untuk memenangkan sabuk
yang saat ini masih di pegang oleh pegulat jagoan saya Kevin owens. Setelah
kegagalan demi kegagalan dia dapatkan untuk memenangkan sabuk juara dunia
tersebut, dia kemudian kembali fokus ke sabuk U.S Champion milik Rusev. Roman
lantas menantang Rusev satu lawan satu sekali lagi di PPV Clash of Champions yang
berlangsung beberapa minggu yang lalu. Dimana dalam pertandingan itu Roman
Reigns sukses menjadi U.S Champion yang baru setelah dia berhasil mengalahkan
Rusev. Dan saat ini Rivalitas antara Roman dengan Rusev masih berlanjut. Pertarungan keduanya akan di jadwalkan berlangsung pada
hari Minggu nanti waktu Amerika Serikat (9/10/2016), di PPV No Mercy.
So, Itulah tadi kisah
singkat tentang perjalanan karir dari Roman Reigns di Squared Circle (Ring Gulat). Sedangkan
untuk diluar Ring sendiri, saat ini Roman telah menikah dengan seorang wanita yang
bernama Galina Becker dan keduanya telah dikarunia seorang puteri yang bernama
Joelle Anoa’i. That’s All.
#ROMANEMPIRE
So
Guys, Bagaimana menurut kalian dengan artikel tentang Roman Reigns di atas tadi?
Saya harap kalian menikmatinya dan saya juga berharap mudah-mudahan berkat
Artikel di atas tadi, Wawasan kalian tentang Roman Reigns semakin bertambah. So,
seperti biasa Jika ada sesuatu yang ingin kalian sampaikan pada saya. Please
Let me know in the Comment Section below. Dan Jika kalian ingin Meng Copy-paste
Salah satu artikel di Blog sederhana saya ini, Silahkan saja! tapi dengan
syarat, kalian harus meminta izin dari saya dulu atau paling tidak berilah
sumber/asal Link dari artikel tersebut, jika kalian tidak sempat atau males
untuk meminta izin dari saya. Asal kalian tahu saja guys, menulis artikel
tentang gulat seperti ini bukanlah pekerjaan yang mudah karena saya harus
melakukan research di berbagai website, majalah dan Video dulu. So please,
Hargailah kerja keras saya. Okay! I’ll See you soon…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan tanpa harus menggunakan kata-kata yang berbau Rasis dan Sara.